Bagi Malaysia, kekalahan itu menjadi mimpi buruk karena materi pemain di atas kertas lebih unggul dibanding tuan rumah. Bahkan di perhelatan ASEAN Schools Games IV/2012 kali ini, negeri ringgit itu menempati peringkat atas dalam daftar unggulan. Baik di sektor putra maupun putri.
“Dari sisi materi dan kualitas pemain, Malaysia memang unggul. Tapi sebagai tuan rumah, kita tidak mau menyerah begitu saja,” kata manajer tim Bulutangkis Indonesia Luluk Hadianto usai pertandingan, petang tadi.
Menurunkan Setyadi Putra Wibowo di tunggal pertama, Indonesia sukses mengemas angka setelah menaklukkan Soo Teck Zhi straight set dalam tempo 41 menit.
Sayang, kesuksesan Adi tidak berlanjut di ganda pertama. Pasangan Rizki Azuro/Wildan Atmaja dalam permainan sengit kalah dari Chua Khek Wei/Ong Yew Sin. Di set kedua, terjadi saling tukar deuce sebelum berakhir 26-24 untuk Malaysia.
Di partai ketiga yang memainkan tunggal kedua, Malaysia sempat membuka asa ketika Lim Chi Wing mampu menang mudah di set pertama atas Rivan Fauzi Ivanudin. Beruntung di set kedua mampu meyamakan kedudukan. setelah memaksa rubber set, di set terkahir Rivan menang mudah 21-6.
“Dia belum pernah bertemu dengan Lim sebelumnya. Karena itu di set pertama terbawa gaya permainan cepat. Beruntung di set kedua, Rivan menjalankan instruksi dengan baik untuk tampil lambat dengan melakukan rally untuk menguras fisik Lim,” terang Luluk.
Ganda kedua Indonesia Amal Ori Wibowo/Jeka Wiratama menjadi penentu emas setelah menang atas Mohamad Amzar Zainudin/Woon Man Chun di partai keempat.
Bagi Malaysia, kekalahan di sektor beregu putra seolah menjadi efek domino di putri. Menghadapi Thailand, fisik pemain Malaysia yang sudah terkuras di semifinal menghadapi Singapura beberapa jam sebelumnya, seakan jadi anti klimaks setelah tunduk dengan skor 1-3. Thailand memboyong emas sedangkan Malaysia harus puas meraih perak. (bos/sunanto)
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar