Senin, 15 Oktober 2012

SEA Games Program Antara Menuju Olimpiade


Prima Pratama, Jakarta : Technokrat olahraga nasional, Paulus Pasurnay menegaskan, pembinaan prestasi atlet nasional bukan lagi tertumpu di SEA Games. Namun usahakan mempersiapkan prestasi atlet berjenjang mulai dari PON, SEA Games, Asian Games hingga menuju Olimpiade di Brasil tahun 2016.
“Atlet yang berprestasi di SEA Games XXVII Myanmar tahun 2013 mendatang harus diberi peluang menunjukkan peningkatan prestasinya di Asian Games di Korsel tahun 2014. Bahkan tidak boleh pilih kasih dan memandang usia atlet yang berprestasi,”ujar Paulus Pasurnay di Jakarta, kemarin.
Paulus menegaskan, atlet senior berprestasi puncak yang memiliki talenta sulit dikalahkan juniornya. Kondisi seperti itu yang harus dipertimbangkan dalam menjaring atlet masuk tim inti Asian Games. Begitu juga saat atlet menyuguhkan prestasi optimal di multi event Asia, juga diberi peluang tampil di Olimpiade.
Melalui strategi pembinaan prestasi atlet yang berjenjang mulai dari SEA Games, Asian Games hingga Olimpiade mampu melahirkan prestasi puncak disemua cabang. Karena prestasi atlet junior belum tentu bisa mengalahkan seniornya yang sudah berprestasi puncak.
Paulus mengakui, regenerasi atlet dan memberikan peluang pada atlet muda berprestasi puncak mendampingi seniornya itu sangat penting. Namun bukan berarti langsung memutus peluang atlet senior menggapai prestasi puncak di  berbagai multi event internasional.
Bila ada atlet junior yang mampu menyaingi prestasi seniornya jelas Paulus bisa dijadikan pesaing selama dalam Pelatnas. Bahkan saat diturunkan dalam multi event bisa dijadikan sebagai pelapis atau pendamping dalam menggapai prestasi puncak. Strategi seperti itu harus diperhatikan induk cabang olahraga saat mengirim atletnya keberbagai multi event internasional.
Paulus mencontohkan dicabang atlet nomor sprint 100 m putra, Suryo Agung masih memiliki prestasi puncak dibanding juniornya. Namun saat pengiriman ke Olimpiade London mengandalkan juniornya yang dikirim. Padahal catatatan waktu yang dihasilkan masih jauh dibanding Suryo Agung. Hasilnya sangat mengecewakan tidak masuk partai final. Kondisi seperti itu harus menjadi catatan setiap induk organisasi olahraga, agar tetap memberikan kesempatan pada atlet senior yang berprestasi dengan kombinasi juniornya menuju multi event internasional.  (SK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar